Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang
menuai prestasi dalam ajang kompetisi bagi mahasiswa kedokteran tingkat
internasional, Siriraj International Microbiology and Immunology
Competition (SIMIC) di Thailand.
Tim Undip terdiri atas lima mahasiswa dan seorang dosen pembimbing.
Mereka adalah Ridzky Firmansyah (mahasiswa angkatan 2008), Fadel
Muhammad (mahasiswa angkatan 2009), Gloria Sheila Ratna Utari (mahasiswa
angkatan 2009), Josephine Rahma Gunawan (mahasiswa angkatan 2009), AA
Ayu Putri Oktiadewi (mahasiswa angkatan 2008), serta Rahajeng Nareswari
Tunjungputri sebagai dosen pendamping.
Menurut Kepala UPT Humas Undip Agus Naryoso, kompetisi ini diikuti
oleh 22 tim dari sembilan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura,
Filipina, Thailand, Hongkong, China, Taiwan, dan Jepang. Selain Undip,
Indonesia juga mengirimkan tiga delegasi lain yang berasal dari
Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan
Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Kegiatan SIMIC terbagi dalam dua bagian, yaitu kompetisi dan kegiatan
kelompok di luar kompetisi. Tahapan kompetisi terdiri dari lima babak.
Pertama, babak MCQ (pertanyaan pilihan ganda) yang dikerjakan secara
perorangan di mana poin tim diperoleh dari rata-rata poin semua anggota.
Dari babak ini diseleksi 16 tim untuk maju ke babak selanjutnya. Bagi
12 tim dengan poin tertinggi dapat langsung lolos ke babak kedua
sementara empat sisanya diperebutkan melalui babak revival.
Pada tahapan ini, keempat tim Tanah Air berhasil lolos sempurna. Tim
Undip dan UGM berhasil masuk dalam 12 besar tim dengan poin tertinggi
sehingga mereka dapat langsung lolos ke babak kedua. Sementara UI dan UB
harus mengikuti babak revival agar dapat lolos ke babak kedua.
Pada babak selanjutnya, seluruh tim yang lolos dibagi menjadi empat
grup melalui pengundian. Dua tim dengan poin tertinggi di masing-masing
grup bisa melaju ke babak selanjutnya. Dalam pengundian tersebut, Tim FK
Undip berada satu grup dengan salah satu universitas bergengsi di
tingkat Asia, yakni National University of Singapore (NUS). Bersama
dengan NUS, tim Undip pun melaju ke babak semifinal sebagai juara grup.
Babak semifinal disebut juga babak diagnosis karena soal-soal yang
diajukan berupa gambar atau hasil pemeriksaan laboratorium yang
digunakan untuk menunjang diagnosis suatu penyakit. Babak ini terbagi
menjadi dua sesi, di mana masing-masing sesi terdiri dari 15 soal dan
akan diikuti oleh dua orang wakil dari masing-masing tim. Perolehan poin
dihitung berdasarkan rata-rata poin dari setiap sesi. Tiga tim dengan
perolehan poin tertinggi dapat melaju ke babak final. Tim FK Undip
berada pada urutan kelima berdasarkan perolehan poin pada babak
semifinal, sehingga tidak dapat melaju ke babak final.
“Namun, kami cukup bangga dengan hasil yang telah diperoleh karena FK
Undip merupakan tim Indonesia dengan perolehan poin tertinggi,
mengalahkan UGM di babak semifinal. Kami juga bersaing ketat dengan NUS
yang berada di urutan keempat dengan selisih satu poin,” kata Agus.
Secara rinci inilah perolehan poin universitas di babak semifinal.
Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand
berada di posisi pertama dengan 26 poin, disusul Khon Kaen University,
Thailand dengan 14 poin. Sementara AIMST University, Malaysia berada di
tempat ketiga dengan 13 poin, Thammasat University,Thailand dan NUS
berada di tempat ketiga dan keempat dengan jumlah poin yang sama, yaitu
12. Di peringkat lima hingga tujuh ditempati oleh Undip (11 poin), West
Visayas University, Filipina (10 poin), dan UGM ( sembilan poin).
Akhirnya, tuan rumah, Faculty of Medicine Siriraj Hospital,Mahidol
University,Thailand. Juara kedua dan ketiga adalah Khon Kaen University,
Thailand dan AIMST University, Malaysia.
Siriraj International Microbiology and Immunology Competition (SIMIC)
adalah kompetisi internasional tahunan di bidang Mikrobiologi,
Parasitologi, dan Imunologi yang diselenggarakan oleh Fakultas
Kedokteran Universitas Mahidol Rumah Sakit Siriraj, Thailand. SIMIC 2012
merupakan program perdana yang bertujuan sebagai wadah internasional
bagi mahasiswa kedokteran untuk saling bertukar ilmu pengetahuan, dan
ketertarikan dalam hal penyakit infeksi.
Tidak hanya itu, mereka pun
mendapat kesempatan meningkatkan jaringan global, persahabatan di
kalangan
mahasiswa kedokteran, dan meningkatkan peran mahasiswa sebagai
pemimpin masa depan di bidang kedokteran terutama di bidang penyakit
infeksi. Para peserta yang dapat mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa
kedokteran yang telah melewati kuliah praklinik meliputi mikrobiologi,
parasitologi, dan imunologi.
Sumber : Okezone.com
No comments:
Post a Comment