SKRIPSI masih menjadi syarat utama jika kita
ingin lulus kuliah. Dan umumnya, skripsi masih menjadi momok bagi para
mahasiswa. Bagi sebagian mahasiswa lainnya, skripsi adalah jalan awal
menuju karier akademis sebagai peneliti.
Jika kamu akan mengerjakan skripsi dalam waktu dekat, maka pekerjaan pertamamu adalah membaca banyak literatur untuk menentukan topik penelitianmu. Sambil membaca, pastikan kamu membuat catatan tentang berbagai materi dan istilah penting yang kamu temukan dari literatur-literatur tersebut. Catatan ini nantinya bisa menjadi referensimu ketika membuat skripsi.
Nah, jika sudah menemukan topik yang ingin kamu teliti, tahap selanjutnya adalah membuat proposal penelitian. Biasanya, proposal ini harus lulus uji sebelum kamu bisa memulai penelitianmu. Setelah proposalmu disetujui, kamu pun bisa bersiap meneliti dan menulis skripsimu.
Bingung harus bagaimana ketika mengerjakan skripsi? Simak tips yang dilansir Surviving College, Senin (9/4/2012) ini.
Dosen pembimbing
Biasanya, pihak jurusan menetapkan dosen pembimbing untukmu sesuai dengan latar belakang ilmu mereka. Setelah mengetahui informasi tersebut, maka segeralah hubungi dosen pembimbingmu itu.
Kamu bisa menemuinya secara langsung di kampus, meneleponnya, atau jika terpaksa, mengiriminya email jika dia adalah dosen super sibuk. Dalam komunikasi pertama dengan sang dosen pembimbing, pastikan kamu memperkenalkan diri dengan jelas dan lengkap. Kemudian, paparkan rencana penelitianmu. Buatlah kesan terbaik pada sang profesor.
Jika kamu mengirim email, berikan dosenmu beberapa hari untuk menanggapi email tersebut. Jika masih belum ada jawaban, kamu bisa mengirimkan email tindak lanjut dan bertanya apakah sang dosen bersedia bertemu kamu.
Ajukan pertanyaan
Jangan takut untuk bertanya. Dosen pembimbing kita tahu, kita bukanlah peneliti ahli. Mereka pun hanya mengharapkan kita untuk terus belajar selama meneliti dan menulis skripsi.
Pertanyaan, dalam dunia penelitian, sangatlah krusial. Jika kamu tidak yakin tentang apa yang harus kamu lakukan atau bagaimana melakukan sesuatu, maka bertanyalah dengan sopan kepada dosen pembimbingmu. Kemungkinan besar, mereka akan senang untuk membantu dan akan terkesan dengan keinginanmu untuk belajar.
Fase ini juga termasuk dengan memeriksa ulang semua pekerjaanmu dengan sang dosen untuk menghindari kesalahan kritis di kemudian hari.
Buat jadwal dan tepatilah
Menulis skripsi menuntut kita kreatif dan produktif. Tidak heran, cara kita bekerja pun akan berbeda dengan cara kerja teman kita. Meski dosenmu membebaskan kegiatan penelitianmu, buatlah jadwal dan tepatilah jadwal itu.
Dengan membuat jadwal, kamu dan dosen pembimbingmu dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Jika kamu harus masuk laboratorium, buatlah jadwal sedikitnya dua kali dalam seminggu untuk meneliti di laboratorium. Dengan begitu, dosen pembimbingmu pun akan melihat kesungguhan dan dedikasimu dalam penelitian.
Belajar, belajar, belajar
Di perguruan tinggi, berpartisipasi dalam penelitian adalah salah satu pengalaman belajar terbaik yang dapat kamu miliki. Bila kamu berada di laboratorium, ambillah kesempatan untuk mempelajari semua yang kamu dapat tidak hanya dari dosen, tetapi juga teman dan civitas academica lainnya.
Semoga berhasil!(rfa)
Jika kamu akan mengerjakan skripsi dalam waktu dekat, maka pekerjaan pertamamu adalah membaca banyak literatur untuk menentukan topik penelitianmu. Sambil membaca, pastikan kamu membuat catatan tentang berbagai materi dan istilah penting yang kamu temukan dari literatur-literatur tersebut. Catatan ini nantinya bisa menjadi referensimu ketika membuat skripsi.
Nah, jika sudah menemukan topik yang ingin kamu teliti, tahap selanjutnya adalah membuat proposal penelitian. Biasanya, proposal ini harus lulus uji sebelum kamu bisa memulai penelitianmu. Setelah proposalmu disetujui, kamu pun bisa bersiap meneliti dan menulis skripsimu.
Bingung harus bagaimana ketika mengerjakan skripsi? Simak tips yang dilansir Surviving College, Senin (9/4/2012) ini.
Dosen pembimbing
Biasanya, pihak jurusan menetapkan dosen pembimbing untukmu sesuai dengan latar belakang ilmu mereka. Setelah mengetahui informasi tersebut, maka segeralah hubungi dosen pembimbingmu itu.
Kamu bisa menemuinya secara langsung di kampus, meneleponnya, atau jika terpaksa, mengiriminya email jika dia adalah dosen super sibuk. Dalam komunikasi pertama dengan sang dosen pembimbing, pastikan kamu memperkenalkan diri dengan jelas dan lengkap. Kemudian, paparkan rencana penelitianmu. Buatlah kesan terbaik pada sang profesor.
Jika kamu mengirim email, berikan dosenmu beberapa hari untuk menanggapi email tersebut. Jika masih belum ada jawaban, kamu bisa mengirimkan email tindak lanjut dan bertanya apakah sang dosen bersedia bertemu kamu.
Ajukan pertanyaan
Jangan takut untuk bertanya. Dosen pembimbing kita tahu, kita bukanlah peneliti ahli. Mereka pun hanya mengharapkan kita untuk terus belajar selama meneliti dan menulis skripsi.
Pertanyaan, dalam dunia penelitian, sangatlah krusial. Jika kamu tidak yakin tentang apa yang harus kamu lakukan atau bagaimana melakukan sesuatu, maka bertanyalah dengan sopan kepada dosen pembimbingmu. Kemungkinan besar, mereka akan senang untuk membantu dan akan terkesan dengan keinginanmu untuk belajar.
Fase ini juga termasuk dengan memeriksa ulang semua pekerjaanmu dengan sang dosen untuk menghindari kesalahan kritis di kemudian hari.
Buat jadwal dan tepatilah
Menulis skripsi menuntut kita kreatif dan produktif. Tidak heran, cara kita bekerja pun akan berbeda dengan cara kerja teman kita. Meski dosenmu membebaskan kegiatan penelitianmu, buatlah jadwal dan tepatilah jadwal itu.
Dengan membuat jadwal, kamu dan dosen pembimbingmu dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Jika kamu harus masuk laboratorium, buatlah jadwal sedikitnya dua kali dalam seminggu untuk meneliti di laboratorium. Dengan begitu, dosen pembimbingmu pun akan melihat kesungguhan dan dedikasimu dalam penelitian.
Belajar, belajar, belajar
Di perguruan tinggi, berpartisipasi dalam penelitian adalah salah satu pengalaman belajar terbaik yang dapat kamu miliki. Bila kamu berada di laboratorium, ambillah kesempatan untuk mempelajari semua yang kamu dapat tidak hanya dari dosen, tetapi juga teman dan civitas academica lainnya.
Semoga berhasil!(rfa)
Sumber : okezone
No comments:
Post a Comment